Temika

Perbedaan Cyber Security dan Ethical Hacking

Perbedaan Cyber Security dan Ethical Hacking yang Harus Dipahami

Di era digital, keamanan data menjadi hal yang sangat penting. Istilah seperti cyber security dan ethical hacking sering muncul ketika membahas langkah-langkah untuk melindungi informasi dari serangan siber.

Meski keduanya berhubungan erat dengan keamanan digital, ada perbedaan mendasar yang perlu dipahami.

Artikel ini akan menjelaskan perbedaan cyber security dan ethical hacking secara lengkap, termasuk pengertian, tujuan, metode, dan peran masing-masing dalam dunia keamanan digital.

Gambaran Singkat Cyber Security dan Ethical Hacking

Cyber security adalah praktik melindungi sistem komputer, jaringan, dan data dari ancaman digital. Ini mencakup berbagai langkah dan tindakan yang dirancang untuk mencegah akses tidak sah, serangan siber, dan kerusakan data.

Tujuan utama dari cyber security adalah memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. Ini melibatkan penggunaan teknologi, proses, dan kontrol untuk melindungi aset digital dari ancaman internal maupun eksternal.

Ethical hacking, atau sering disebut juga sebagai penetration testing atau pentesting, adalah praktik menguji keamanan sistem dan jaringan dengan tujuan menemukan dan memperbaiki kerentanan sebelum dieksploitasi oleh peretas jahat.

Ethical hackers, juga dikenal sebagai white hat hackers, bekerja dengan izin dari organisasi untuk “membobol” sistem mereka dan mengidentifikasi titik lemah.

Baca Juga Jenis Hacker dan Tujuannya

Apakah Ethical Hacking dan Keamanan Siber Sama?

Baik ethical hacking maupun keamanan siber sama-sama berfokus pada perlindungan komputer dan jaringan dari serangan berbahaya.

Ethical hackers menggunakan pengetahuan mereka untuk menemukan kerentanan dalam sistem dan jaringan sehingga bisa diperbaiki sebelum penyerang nyata memanfaatkannya.

Dengan melakukan ini, ethical hackers membantu perusahaan menghindari pencurian data atau merusak reputasi mereka oleh para peretas.

Profesional keamanan siber juga memiliki tujuan yang sama—mereka hanya melakukannya dengan cara yang sedikit berbeda.

Kesamaan terbesar antara kedua bidang ini adalah bahwa keduanya memerlukan pemahaman mendalam tentang ilmu komputer serta penguasaan yang kuat atas prinsip-prinsip administrasi jaringan (misalnya, protokol routing, metode enkripsi, dll.).

Perbedaan Utama Cyber Security dan Ethical Hacking

1. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Fokus dan Ruang Lingkup

Cyber security memiliki fokus yang lebih luas dibandingkan ethical hacking. Ini mencakup semua aspek perlindungan sistem, jaringan, dan data, termasuk kebijakan, prosedur, dan teknologi yang digunakan untuk mencegah serangan siber.

Cyber security bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi dari ancaman internal maupun eksternal.

Ethical hacking, di sisi lain, memiliki fokus yang lebih spesifik. Ini lebih berkonsentrasi pada pengujian sistem dan jaringan untuk menemukan dan memperbaiki kerentanan.

Ethical hackers menggunakan metode yang sama dengan peretas jahat untuk mengeksploitasi kelemahan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keamanan.

2. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Pendekatan

Pendekatan dalam cyber security bersifat defensif. Ini melibatkan pemasangan firewall, penggunaan perangkat lunak anti-virus, penerapan enkripsi, dan pengelolaan akses untuk melindungi sistem dari serangan.

Cyber security bertujuan untuk mencegah akses tidak sah dan menjaga integritas data.

Ethical hacking bersifat ofensif. Ethical hackers secara aktif mencoba untuk membobol sistem dengan tujuan menemukan kerentanan sebelum peretas jahat melakukannya.

Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan sebelum dieksploitasi.

3. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Tujuan Akhir

Tujuan akhir dari cyber security adalah menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi dari ancaman. Ini mencakup melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi, serta memastikan kelangsungan operasional bisnis.

Tujuan akhir dari ethical hacking adalah mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan dalam sistem. Dengan menemukan titik lemah sebelum peretas jahat melakukannya, ethical hackers membantu organisasi untuk memperkuat pertahanan mereka dan mengurangi risiko serangan siber.

4. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Penerapan

Cyber Security:

  1. Firewall dan IDS/IPS: Menggunakan firewall dan sistem deteksi/intrusi (IDS/IPS) untuk memantau dan mencegah akses tidak sah ke jaringan.
  2. Enkripsi Data: Menerapkan enkripsi untuk melindungi data yang dikirimkan melalui jaringan dan yang disimpan di perangkat.
  3. Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan keamanan siber kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi risiko serangan phishing.
  4. Kebijakan Keamanan: Mengembangkan dan menerapkan kebijakan keamanan yang ketat untuk memastikan penggunaan sistem yang aman.

Ethical Hacking:

  1. Pentesting pada Aplikasi Web: Melakukan pengujian penetrasi pada aplikasi web untuk menemukan kerentanan seperti SQL injection dan cross-site scripting (XSS).
  2. Social Engineering Test: Menguji keamanan melalui teknik rekayasa sosial untuk mengidentifikasi kelemahan dalam keamanan manusia, seperti phishing.
  3. Network Pentesting: Menguji jaringan untuk menemukan kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas jahat.
  4. Wireless Security Test: Menguji keamanan jaringan nirkabel untuk memastikan tidak ada akses tidak sah.

5. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Metode yang Digunakan

Cyber Security:

  • Firewall
  • Cybersecurity critical infrastructure
  • Cloud Security
  • Application security 
  • Network security
  • Internet of Things (IoT)
  • Encryption tools
  • Web vulnerability scanning tools
  • Penetration testing
  • Network security monitoring tools
  • Packet sniffers

Ethical Hacking:

  • Phishing
  • SQL injection
  • Cryptography
  • Social engineering
  • Sniffing
  • Session hijacking
  • Enumeration
  • Footprinting

6. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Keahlian yang Dibutuhkan

Cyber security mencakup spektrum yang luas dari keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melindungi sistem, jaringan, dan data dari ancaman siber. Beberapa keahlian utama yang dibutuhkan dalam cyber security meliputi:

  1. Pengetahuan Jaringan (Network Knowledge)
  2. Pengetahuan Jaringan (Network Knowledge)
  3. Keamanan Aplikasi (Application Security)
  4. Keamanan Informasi (Information Security)
  5. Respons Insiden dan Forensik (Incident Response and Forensics)
  6. Penilaian Kerentanan (Vulnerability Assessment)

Ethical hacking lebih berfokus pada identifikasi dan eksploitasi kerentanan dalam sistem melalui pengujian penetrasi. Berikut adalah beberapa keahlian utama yang dibutuhkan dalam ethical hacking:

  1. Pemrograman dan Scripting (Programming and Scripting)
  2. Pemrograman dan Scripting (Programming and Scripting)
  3. Rekayasa Sosial (Social Engineering)
  4. Pengujian Keamanan Jaringan (Network Security Testing)
  5. Eksploitasi Kerentanan (Vulnerability Exploitation)
  6. Reverse Engineering dan Malware Analysis

7. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Sertifikasi yang Diperlukan

Cyber Security:

  1. Certified Information Systems Security Professional (CISSP)
  2. Certified Information Security Manager (CISM)
  3. Certified Information Systems Auditor (CISA)
  4. CompTIA Security+
  5. Certified Cloud Security Professional (CCSP)

Ethical Hacking:

  1. Certified Ethical Hacker (CEH)
  2. Offensive Security Certified Professional (OSCP)
  3. GIAC Penetration Tester (GPEN)
  4. Certified Expert Penetration Tester (CEPT)
  5. CompTIA PenTest+

Baca Juga Jenis-Jenis Serangan Siber yang Pernah Terjadi

8. Cyber Security Vs Ethical Hacking: Jenjang Karir yang bisa Di Capai

Cyber Security:

  1. Security Analyst: Dari posisi ini, Anda bisa naik menjadi Security Engineer atau Security Architect dengan pengalaman dan sertifikasi lebih lanjut.
  2. Security Engineer: Dengan pengalaman lebih lanjut, Anda bisa menjadi Senior Security Engineer atau beralih ke posisi manajerial seperti Security Manager.
  3. Security Architect: ecurity Architect bisa berkembang menjadi Chief Security Officer (CSO) atau Chief Information Security Officer (CISO).
  4. Security Manager: Dengan pengalaman manajerial yang cukup, Anda bisa naik ke posisi executive seperti CSO atau CISO
  5. Chief Information Security Officer (CISO): CISO bisa menjadi mentor atau konsultan bagi organisasi lain setelah mencapai puncak karirnya.

Ethical Hacking:

  1. Penetration Tester (Pentester): Dari posisi ini, Anda bisa naik menjadi Senior Pentester atau Lead Pentester dengan pengalaman lebih lanjut.
  2. Security Consultant: Dengan pengalaman lebih lanjut, Anda bisa menjadi Senior Security Consultant atau Principal Consultant.
  3. Ethical Hacker: Ethical Hacker bisa berkembang menjadi posisi manajerial seperti Security Team Lead atau Security Manager.
  4. Red Team Specialist: Dengan pengalaman dan keterampilan lebih lanjut, Anda bisa menjadi Red Team Lead atau bergabung dengan organisasi besar sebagai Red Team Director.
  5. Chief Ethical Hacker: Chief Ethical Hacker bisa menjadi konsultan senior atau membuka perusahaan konsultan keamanan sendiri.

Kapan Perlu Memilih Cyber Security atau Ethical Hacking?

Memilih antara cyber security dan ethical hacking tergantung pada kebutuhan dan tujuan spesifik organisasi Anda.

Cyber security bisa menjadi pilihan yang tepat ketika organisasi Anda membutuhkan strategi keamanan yang komprehensif untuk melindungi aset digital sepanjang waktu. Cyber security mencakup penerapan firewall, enkripsi data, perangkat lunak anti-virus, dan kebijakan keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa sistem dan data tetap aman dari berbagai jenis ancaman siber.

\Jika Anda mengelola infrastruktur TI yang besar dan kompleks, dan membutuhkan solusi yang berkelanjutan untuk menjaga keamanan operasional harian, maka fokus utama Anda harus pada implementasi cyber security.

Di sisi lain, ethical hacking bisa menjadi pilihan yang tepat ketika Anda ingin mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan yang mungkin ada sebelum dieksploitasi oleh peretas jahat. Ethical hackers menggunakan teknik yang sama seperti peretas jahat untuk mencoba membobol sistem dengan tujuan menemukan titik lemah.

Pengujian penetrasi ini penting untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang ada efektif dan untuk menemukan celah yang mungkin tidak terdeteksi oleh solusi keamanan standar.

Jika Anda baru saja memperbarui infrastruktur TI Anda, meluncurkan aplikasi baru, atau hanya ingin memastikan bahwa sistem Anda bebas dari kerentanan, maka menyewa ethical hackers untuk melakukan pentesting secara berkala adalah langkah yang bijaksana.

Jadi, Keputusan antara cyber security dan ethical hacking tidak selalu eksklusif.

Sebaliknya, mereka saling melengkapi. Cyber security menyediakan perlindungan berkelanjutan, sedangkan ethical hacking memberikan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa perlindungan tersebut efektif dan terus diperbarui.

Untuk mencapai keamanan siber yang optimal, disarankan untuk menggabungkan kedua pendekatan ini dalam strategi keamanan siber Anda

Kesimpulan

Cyber security dan ethical hacking memiliki peran penting dalam melindungi data dan sistem digital, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Cyber security berfokus pada pencegahan dan perlindungan, sedangkan ethical hacking bertujuan untuk menguji dan menemukan kelemahan dalam sistem.

Organisasi yang ingin meningkatkan keamanan digitalnya sebaiknya memadukan keduanya. Dengan kombinasi ini, celah keamanan dapat diminimalkan, sehingga ancaman siber dapat diatasi dengan lebih efektif.

Lindungi bisnis Anda dari ancaman siber dengan layanan profesional dari Temika.co.id. Sebagai penyedia jasa cyber security di Indonesia, kami siap membantu menjaga keamanan digital Anda dengan solusi terbaik! Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut.

Derrel Gerary
Derrel Gerary
Articles: 11