Temika

Social Engineering Testing

Social Engineering Testing (SET) adalah metode pengujian yang dirancang untuk mengevaluasi keamanan organisasi dengan mensimulasikan serangan berbasis sosial. Metode ini berfokus pada manipulasi psikologis untuk mengecoh individu agar memberikan informasi sensitif, seperti kata sandi, atau mengakses sistem yang dilindungi. Dalam dunia cybersecurity, pengujian ini sangat penting karena manusia sering menjadi titik lemah dalam pertahanan keamanan siber.

Process of Digital Forensic & Incident Response​

Proses Social Engineering Testing:

Continuous Monitoring and Incident Response

1. Preparation and Planning

Melakukan konsultasi awal dengan klien untuk memahami kebutuhan dan tujuan pengujian.

Vulnerability Scanning and Analysis

2. Scenario Development

Mendesain skenario serangan yang realistis berdasarkan analisis ancaman dan karakteristik organisasi klien.

Penetration Testing Execution

3. Testing Implementation

Menerapkan teknik social engineering yang telah disetujui dan mengumpulkan data mengenai respons dan perilaku target.

Automation and Monitoring

4.  Analysis and Assessment

Menganalisis hasil pengujian untuk mengidentifikasi kerentanan yang ditemukan dan menilai risiko terkait.

Reporting and Remediation

5. Report and Recommendation

Menyusun laporan mendetail tentang hasil pengujian dan memberikan rekomendasi perbaikan, disertai sesi presentasi untuk klien.

Remediation and Ongoing Improvement

6. Training and Follow-up

Mengadakan sesi pelatihan untuk karyawan tentang kesadaran keamanan dan menyediakan opsi untuk review berkala serta re-testing setelah perbaikan dilakukan.

Mengapa Social Engineering Testing Penting?

Benefit Social Engineering Testing:

Identifikasi Kerentanan
Mendeteksi titik lemah dalam keamanan yang disebabkan oleh perilaku manusia, sehingga organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya.
Meningkatkan Kesadaran Keamanan
Meningkatkan pemahaman karyawan tentang potensi ancaman dan teknik social engineering, sehingga mereka lebih waspada dan mampu menghindari serangan.
Mengurangi Risiko Pelanggaran Data
Dengan memahami dan mengatasi kerentanan, organisasi dapat mengurangi kemungkinan pelanggaran data dan kehilangan informasi sensitif.
Membangun Budaya Keamanan
Menciptakan budaya keamanan yang kuat di seluruh organisasi melalui pelatihan dan kesadaran, di mana setiap karyawan merasa bertanggung jawab terhadap keamanan data.
Reconnaissance
Gathering information about XYZ Corporation's network and systems using publicly available sources and techniques like DNS enumeration, network scanning, and social engineering.
Vulnerability Assessment
Conducting automated vulnerability scans using industry-standard tools to identify known vulnerabilities in network devices and web applications.
Exploitation
Attempting to exploit identified vulnerabilities to gain unauthorized access to the network or compromise web applications. This involved leveraging both automated and manual techniques.
Post-Exploitation
Assessing the extent of access gained during the exploitation phase and attempting to escalate privileges or move laterally within the network to assess the impact of a potential breach.
Reporting
Documenting all findings, including vulnerabilities discovered, their potential impact, and recommended mitigation strategies. The report also included a prioritized list of vulnerabilities based on their severity.
  • Contact Us

Ready to
Get Started?

Book a free consultation today, and we’ll write you back within 24 hours.